Ancaman Degradasi Bikin Everton Pecat Frank Lampard

Disepakbola.com - Everton telah memecat Frank Lampard dari peran manajerial setelah kurang dari setahun bertugas di Goodison Park.

Kekalahan dari sesama tim yang berjuang West Ham United pada hari Sabtu (21/1/2023) adalah kekalahan kesembilan Everton dalam 12 pertandingan Premier League musim ini.

Mereka berada di urutan kedua dari bawah klasemen dengan 15 poin dari 20 pertandingan, di atas Southampton berdasarkan selisih gol.

Frank Lampard, 44, menggantikan Rafael Benitez pada Januari 2022 dengan tim di urutan 16 klasemen dan membantu Everton menghindari degradasi. Everton sekarang mencari manajer permanen keenam mereka dalam lima tahun.

Setelah bermain imbang 1-1 melawan juara bertahan Manchester City pada 31 Desember, Everton kalah 1-4 dari Brighton di Goodison Park, tersingkir dari Piala FA dengan kekalahan 1-3 dari Manchester United dan kemudian dikalahkan oleh Southampton meskipun sempat unggul, sebelum kekalahan terakhir dari West Ham United.

Mereka hanya berhasil meraih tiga kemenangan sepanjang musim ini.

Ada protes yang meluas dan vokal dari para suporter terhadap dewan klub dalam pertandingan terakhir, dan mereka melakukan demonstrasi duduk setelah kalah dari Southampton.

Dewan direksi Everton melewatkan pertandingan itu karena apa yang diklaim klub sebagai "ancaman nyata dan kredibel terhadap keselamatan mereka".

Polisi Merseyside mengatakan tidak ada ancaman atau insiden yang dilaporkan kepada petugas jelang pertandingan sebelum Everton mengumumkan "prosedur keamanan yang ditingkatkan" akan diberlakukan.

Itu juga sebagai tanggapan atas beberapa suporter yang menghadang Yerry Mina dan Anthony Gordon saat meninggalkan Goodison Park dengan mobil mereka akhir pekan lalu.

Pemilik Everton Farhad Moshiri menghadiri pertandingan pertamanya dalam 14 bulan, bersama dengan Bill Kenwright yang telah lama menjabat sebagai ketua yang banyak dikritik.

Moshiri menyarankan bahwa bukan dia yang memutuskan masa depan Frank Lampard.

Klub belum merekrut siapa pun di jendela transfer Januari tetapi menghabiskan lebih dari 80 juta poundsterling di musim panas, termasuk penandatanganan Amadou Onana senilai 33 juta poundsterling dari Lille dan pembelian Dwight McNeil senilai 20 juta poundsterling dari Burnley, setelah menerima 60 juta poundsterling untuk menjual Richarlison ke Tottenham Hotspur.

Frank Lampard mengambil langkah pertamanya dalam manajemen dengan Derby pada 2018. Dalam satu musim bertugas, mereka mencapai final play-off Championship, di mana mereka kalah dari Aston Villa.

Dia menggantikan Maurizio Sarri sebagai manajer Chelsea pada Juli 2019, tetapi dipecat setelah 18 bulan. Lampard mengambil alih tugas di Goodison dengan Everton di urutan ke-16 klasemen, enam poin di atas zona degradasi.

Everton memiliki 10 kekalahan dalam 18 pertandingan musim lalu, tetapi bertahan di papan atas Inggris setelah kemenangan 3-2 atas Crystal Palace pada apa yang disebut Lampard sebagai "salah satu malam terhebat" dalam karirnya.

Frank Lampard hanya memenangkan 12 dari 44 pertandingannya di semua kompetisi, persentase kemenangan 27,27% yang jauh lebih buruk dari rekornya di Derby (42,1%) dan Chelsea (52,4%).

Sebagai pemain, Frank Lampard membuat 648 penampilan dan memenangkan 11 gelar utama selama 13 musim bersama Chelsea setelah bergabung dari klub masa kecilnya West Ham United pada tahun 2001.

Dia meninggalkan Stamford Bridge pada Juni 2014 sebagai pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa dengan 211 gol dan pernah bermain di Manchester City dan New York City sebelum mengakhiri karir bermain profesionalnya selama 21 tahun pada 2017.

Frank Lampard mencetak 29 gol dalam 106 pertandingan untuk timnas Inggris.